Membaca Al-Qur’an, sholawat dan dzikir merupakan rutinitas harian
yang dilakukan setiap muslim. Karena hal demikian dilakukan dalam upaya
mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu Wata’ala. Dan itu dicatat sebagai
ibadah yang akan mendapat ganjaran pahala dari Nya. Setiap ayat yang dibaca
dari lembaran Al-Qur’an akan mengalir pahala di dalamnya. Semakin banyak
ayat-ayat Al-Qur’an yang dibaca maka semakin
banyak pula ganjaran yang didapat dari amalan demikian. Begitupun dengan
membaca sholawat dan dzikir diyakini pula sebagai ibadah yang berkontribusi
pada kualitas manajemen diri masing-masing setiap muslim yang menjalankannya.
Membaca sholawat dan berdzikir membawa dampak secara tidak langsung ke dalam
diri bagi yang mengamalkannya. Oleh
karena itu yang dilakukan seorang muslim bila mendapatkan permasalahan baik masalah
kecil ataupun rumit, hal yang dilakukan ialah dengan membaca Al-Qur’an,
berdzikir dan banyak bersholawat dan doa-doa. Dan semua permasalahan yang
dihadapinya dapat terselesaikan satu demi satu. Padahal awalnya tidak pernah
terpikirkan sebelumnya, namun, mulai terpecahkan dan terselesaikan permasalahan
yang dialami tersebut dengan penyelesaian yang baik. Ada pula yang sebelumnya
tidak pernah menemukan cara yang strategis untuk berhasil dalam berdagang
ataupun usaha lainnya, dengan membaca Al-Qur’an, Sholawatan dan berdzikir serta
memperbanyak doa-doa mulai menemukan langkah-langkah yang dilakukan dalam
usahanya sehingga berhasil dan mengakibatkan maju usahanya. Begitupun dengan
yang mendapatkan kesulitan dalam belajar, memahami pelajaran dan sulit
berprestasi. Dapat meraihnya dengan melakukan baca Al-Qur’an, sholawatan,
berdzikir dan memperbanyak doa-doa. Ketenangan dalam hidup, solusi yang terbaik,
inspirasi yang hadir di waktu sulit, dan keberhasilan pada segala bidang
pekerjaan.
Pengaruh yang ditimbulkan setelah membaca Al-Qur’an, bersholawat
dan berdzikir ini terlihat dari sikap atau perilaku dalam menjalani pekerjaan
yang digeluti. Pengaruh dalam diri kita bermula dari pengaruh kedalam pikiran.
Dari pikiran tersebut akan dialirkan kekuatan dari hasil membaca Al-Qur’an,
sholawat dan berdzikir ke seluruh bagian tubuh kita sehingga dapat menemukan
penyelesaian masalah yang sedang dihadapi. Potensi manusia terletak pada akal
dan pikiran. Pengaruh yang dihasilkan dari perbuatan tersebut diterima oleh
akal dan pikiran. Pengaruh yang diterima akal dan pikiran ialah pengaruh yang
bersifat baik atau dapat dikatakan
dengan hal-hal yang positif. Adapun cara kerja pikiran kita sangat
berpengaruh pada pekerjaan yang dihasilkan. Pikiran dapat menentukan hasil
akhir dari setiap perbuatan yang dilakukan. Sedangkan pikiran dikendalikan oleh
otak. Otak akan menghasilkan gelombang-gelombang yang berbeda-beda frekuensinya. Pada setiap
frekuensi gelombang otak berpengaruh kepada aktivitas yang dilakukan. Frekuensi
gelombang otak yang baik ialah yang dapat mengalirkan gelombang sehingga
perbuatan yang dilakukan akan mendapat keberhasilan. Pada saat gelombang otak
tertentu inilah saat kita dalam keadaan fokus, teliti dan semangat dalam
mengerjakan sesuatu pekerjaan. Pada saat inilah pekerjaan yang sulit ataupun
rumit dapat dipecahkan dan terselesaikan dengan baik. Pada saat ini pulalah
ide-ide atau inspirasi yang dibutuhkan datang dan mengalir sebagai jawaban dari
permasalahan yang dihadapi. Sebenarnya kondisi semangat, fokus dan teliti dapat
dijalankan bila mengetahui gelombang-gelombang otak dengan frekuensi yang telah
disebutkan di atas. Artinya seseorang bisa dalam kondisi baik fokus, semangat
dan teliti bila seseorang dapat menurunkan gelombang-gelombang otak tersebut
menuju frekuensi gelombang yang menghasilkan perbuatan semangat, fokus dan
teliti dalam mengerjakan suatu pekerjaan yang digeluti. Sering membaca Al-Qur’an, berdzikir dan
bersholawat merupakan bagian dari cara menurunkan gelombang-gelombang otak
tersebut. Sehingga pengaruh yang ditimbulkan secara tidak langsung membantu dalam mengubah pikiran kita menuju
keberhasilan dan kesemangatan dalam mengerjakan suatu pekerjaan, baik pekerjaan
yang mudah maupun pekerjaan yang sulit ataupun rumit.

Artinya : (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi
tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah
hati menjadi tenteram. (Q.S: 13:28)
Inilah yang dirasakan dengan membaca Al-Qur’an, sholawatan,
berdzikir dan memperbanyak doa-doa. Hal demikian sangat berpengaruh kedalam
pekerjaan. Pengaruh inilah merupakan potensi bagi setiap muslim untuk
memberdayakannya. Potensi yang diberikan oleh Allah Subhanahu Wata’ala kepada
kita semua. Semua potensi ini telah tertuang jelas di dalam Al-Qur’an. Potensi
ini hendaknya dimaksimalkan dengan baik, sehingga setiap perbuatan yang kita
lakukan dipengaruhi oleh kegiatan ibadah yang kita lakukan. Oleh karena itu,
dengan sering membaca Al-Qur’an, berdzikir secara berjama’ah ataupun sendiri
serta mengikuti kegiatan istighosah ataupun sholawatan merupakan bagian dari kegiatan menempatkan
gelombang-gelombang otak tersebut yang berimplikasi kepada meningkatkan daya
fokus, teliti, semangat kerja dan lain sebagainya. Dan efek setelah itu dapat
dirasakan sendiri dan berpengaruh kepada lainnya. Pengaruh positif seperti
inilah yang hendaknya kita berdayakan dan dilakukan secara kontinue sehingga
berdampak positif pula untuk lingkungan sekitar kita. Selanjutnya kita dapat mengembangkan potensi
tersebut dan dapat diamalkan dalam menjalani kehidupan. Amiin Yaa Rabbal
A’lamiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar