Entri yang Diunggulkan

Sholat Berjama'ah

Shalat berjamaah merupakan syi'ar islam yang sangat agung, menyerupai shafnya malaikat ketika mereka beribadah, dan ibarat pasukan ...

Sabtu, 18 Februari 2017

SERING MEMBACA AYAT AL-QUR’AN, SHALAWAT DAN DZIKIR DAPAT MENINGKATKAN KECERDASAN, BENARKAH ?



Membaca Al-Qur’an, sholawat dan dzikir merupakan rutinitas harian yang dilakukan setiap muslim. Karena hal demikian dilakukan dalam upaya mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu Wata’ala. Dan itu dicatat sebagai ibadah yang akan mendapat ganjaran pahala dari Nya. Setiap ayat yang dibaca dari lembaran Al-Qur’an akan mengalir pahala di dalamnya. Semakin banyak ayat-ayat Al-Qur’an yang dibaca  maka semakin banyak pula ganjaran yang didapat dari amalan demikian. Begitupun dengan membaca sholawat dan dzikir diyakini pula sebagai ibadah yang berkontribusi pada kualitas manajemen diri masing-masing setiap muslim yang menjalankannya. Membaca sholawat dan berdzikir membawa dampak secara tidak langsung ke dalam diri  bagi yang mengamalkannya. Oleh karena itu yang dilakukan seorang muslim bila mendapatkan permasalahan baik masalah kecil ataupun rumit, hal yang dilakukan ialah dengan membaca Al-Qur’an, berdzikir dan banyak bersholawat dan doa-doa. Dan semua permasalahan yang dihadapinya dapat terselesaikan satu demi satu. Padahal awalnya tidak pernah terpikirkan sebelumnya, namun, mulai terpecahkan dan terselesaikan permasalahan yang dialami tersebut dengan penyelesaian yang baik. Ada pula yang sebelumnya tidak pernah menemukan cara yang strategis untuk berhasil dalam berdagang ataupun usaha lainnya, dengan membaca Al-Qur’an, Sholawatan dan berdzikir serta memperbanyak doa-doa mulai menemukan langkah-langkah yang dilakukan dalam usahanya sehingga berhasil dan mengakibatkan maju usahanya. Begitupun dengan yang mendapatkan kesulitan dalam belajar, memahami pelajaran dan sulit berprestasi. Dapat meraihnya dengan melakukan baca Al-Qur’an, sholawatan, berdzikir dan memperbanyak doa-doa.  Ketenangan dalam hidup, solusi yang terbaik, inspirasi yang hadir di waktu sulit, dan keberhasilan pada segala bidang pekerjaan.
Pengaruh yang ditimbulkan setelah membaca Al-Qur’an, bersholawat dan berdzikir ini terlihat dari sikap atau perilaku dalam menjalani pekerjaan yang digeluti. Pengaruh dalam diri kita bermula dari pengaruh kedalam pikiran. Dari pikiran tersebut akan dialirkan kekuatan dari hasil membaca Al-Qur’an, sholawat dan berdzikir ke seluruh bagian tubuh kita sehingga dapat menemukan penyelesaian masalah yang sedang dihadapi. Potensi manusia terletak pada akal dan pikiran. Pengaruh yang dihasilkan dari perbuatan tersebut diterima oleh akal dan pikiran. Pengaruh yang diterima akal dan pikiran ialah pengaruh yang bersifat baik atau dapat dikatakan  dengan hal-hal yang positif. Adapun cara kerja pikiran kita sangat berpengaruh pada pekerjaan yang dihasilkan. Pikiran dapat menentukan hasil akhir dari setiap perbuatan yang dilakukan. Sedangkan pikiran dikendalikan oleh otak. Otak akan menghasilkan gelombang-gelombang  yang berbeda-beda frekuensinya. Pada setiap frekuensi gelombang otak berpengaruh kepada aktivitas yang dilakukan. Frekuensi gelombang otak yang baik ialah yang dapat mengalirkan gelombang sehingga perbuatan yang dilakukan akan mendapat keberhasilan. Pada saat gelombang otak tertentu inilah saat kita dalam keadaan fokus, teliti dan semangat dalam mengerjakan sesuatu pekerjaan. Pada saat inilah pekerjaan yang sulit ataupun rumit dapat dipecahkan dan terselesaikan dengan baik. Pada saat ini pulalah ide-ide atau inspirasi yang dibutuhkan datang dan mengalir sebagai jawaban dari permasalahan yang dihadapi. Sebenarnya kondisi semangat, fokus dan teliti dapat dijalankan bila mengetahui gelombang-gelombang otak dengan frekuensi yang telah disebutkan di atas. Artinya seseorang bisa dalam kondisi baik fokus, semangat dan teliti bila seseorang dapat menurunkan gelombang-gelombang otak tersebut menuju frekuensi gelombang yang menghasilkan perbuatan semangat, fokus dan teliti dalam mengerjakan suatu pekerjaan yang digeluti.  Sering membaca Al-Qur’an, berdzikir dan bersholawat merupakan bagian dari cara menurunkan gelombang-gelombang otak tersebut. Sehingga pengaruh yang ditimbulkan secara tidak langsung  membantu dalam mengubah pikiran kita menuju keberhasilan dan kesemangatan dalam mengerjakan suatu pekerjaan, baik pekerjaan yang mudah maupun pekerjaan yang sulit ataupun rumit.
Oleh karena itu, sering membaca Al-Qur’an, berdzikir atupun kegiatan lainnya yang diyakini sebagai ibadah sebenarnya membantu dalam memberikan dorongan untuk mencapai keberhasilan yang dituju. Dan tidak hanya itu saja seseorang dalam keadaan sakitpun dapat mencapai kesembuhan. Demikian artinya pengaruh sering membaca Al-Qur’an, bersholawat, dan berdzikir berimbas langsung kepada pekerjaan yang akan dikerjakan. Pengaruh yang baik akan membawa kepada keberhasilan. Dan itulah yang diinginkan di dalam Al-Qur’an. Bahwa dengan membaca AL-Qur’an, Dzikir atau mengingat Allah Subhanahu Wata’ala dapat menenangkan hati.



Artinya : (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.    (Q.S: 13:28)
Inilah yang dirasakan dengan membaca Al-Qur’an, sholawatan, berdzikir dan memperbanyak doa-doa. Hal demikian sangat berpengaruh kedalam pekerjaan. Pengaruh inilah merupakan potensi bagi setiap muslim untuk memberdayakannya. Potensi yang diberikan oleh Allah Subhanahu Wata’ala kepada kita semua. Semua potensi ini telah tertuang jelas di dalam Al-Qur’an. Potensi ini hendaknya dimaksimalkan dengan baik, sehingga setiap perbuatan yang kita lakukan dipengaruhi oleh kegiatan ibadah yang kita lakukan. Oleh karena itu, dengan sering membaca Al-Qur’an, berdzikir secara berjama’ah ataupun sendiri serta mengikuti kegiatan istighosah ataupun sholawatan  merupakan bagian dari kegiatan menempatkan gelombang-gelombang otak tersebut yang berimplikasi kepada meningkatkan daya fokus, teliti, semangat kerja dan lain sebagainya. Dan efek setelah itu dapat dirasakan sendiri dan berpengaruh kepada lainnya. Pengaruh positif seperti inilah yang hendaknya kita berdayakan dan dilakukan secara kontinue sehingga berdampak positif pula untuk lingkungan sekitar kita.  Selanjutnya kita dapat mengembangkan potensi tersebut dan dapat diamalkan dalam menjalani kehidupan. Amiin Yaa Rabbal A’lamiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar