Suatu perbuatan hamba Allah SWT yang akan mendatangkan pahala dari
Allah SWT ialah perbuatan yang baik dan dapat mendatangkan manfaat bagi orang
lain dan sekitarnya. Perbuatan-perbuatan yang baik inilah yang dinamakan dalam agama
Islam dengan Amalan-amalan sholeh. Mengerjakan amal sholeh bagi setiap muslim
merupakan suatu perintah dari Allah SWT. Dan Allah SWT akan memberikan yang
setimpal bagi setiap muslim melakukan amal-amal sholeh. Dengan demikian jelas
bahwa dapat dipahami bahwa amal-amal sholeh ialah perbuatan-perbuatan baik yang
dilakukan oleh hamba Allah SWT sebagai bentuk ibadah kepada Allah SWT.
Amal-amal sholeh merupakan suatu ibadah pula yang mendatangkan pahala
sebanyak-banyaknya. Pahala bagi yang melakukannya dengan hati yang tulus dan
ikhlas. Dalam hal ini dapat diketahui
dengan jelas bahwa di dalam Al-Qur’an dikatakan ganjaran bagi orang-orang yang
melakukan amal sholeh.
ô`tB @ÏJtã $[sÎ=»|¹ `ÏiB @2s ÷rr& 4Ós\Ré& uqèdur Ö`ÏB÷sãB ¼çm¨ZtÍósãZn=sù Zo4quym Zpt6ÍhsÛ ( óOßg¨YtÌôfuZs9ur Nèdtô_r& Ç`|¡ômr'Î/ $tB (#qçR$2 tbqè=yJ÷èt ÇÒÐÈ
Artinya : “Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki
maupun perempuan dalam Keadaan beriman, Maka Sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya
kehidupan yang baik dan Sesungguhnya akan Kami beri Balasan kepada mereka
dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan:.
Namun didalam amal-amal sholeh yang dilakukan
ini ada amalan yang sangat besar keutamaannya. Ada suatu amal yang sungguh
besar manfaatnya. Amal yang berdampak besar bagi diri dan orang lain. Suatu
amal yang akan selalu mendapatkan pahala bagi yang mengerjakannya meskipun
orang yang mengerjakannya tersebut telah tiada. Amal sholeh inilah yang sering
dikenal dengan amal jariyah.
Amal
jariyah merupakan suatu bentuk amal sholeh atau perbuatan yang baik yang
memiliki kedudukan yang terpuji di sisi Allah SWT. Amal jariyah ini ialah amal
yang tidak akan terputus pahalanya. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW :
قَالَ
رَسُوْلُ الله صَلَّ الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ
عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ وَعِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ
وَوَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ
Artinya : “Jika
seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara
yaitu: sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau do’a anak yang sholeh”
(H.R Muslim)
dapat
dipahami dari hadist di atas ialah bahwa
amal/perbuatan mendapatkan pahala dari Allah SWT yang tidak terputus
amalannya/pahalanya. Pahala dari amal yang dilakuakn oleh seseorang akan selalu
mengalir atau mendapatkan bagi yang melakukan amal jariyah ini. Amal jariyah ini selalu mendapatkah pahala
bagi yang mengerjakan amal jariyah tersebut sampai waktu ketika seluruh manusia
dibangkitkan kembali di padang mahsyar serta akan diberi ganjaran sesuai dengan
apa yang dilakukannya dengan amal jariyah ini yang kemudian akan dimasukkan ke
dalam surga.
Yang
termasuk ke dalam amal jariyah yang tidak terputus amalannya meskipun orang
yang melakukannya sudah tiada ini ialah :
1.
Sedekah jariyah
Sedekah
jariyah merupakan suatu bentuk amalan yang pahalanya tidak akan terputus
meskipun pelakunya telah meninggal dunia selama apa yang ia sedekahkan dapat
membawa manfaat bagi orang lain. Sedekah dalam hal ini dapat dilakukan dengan
cara-cara menyedekahkan sebagian harta
yang dimiliki untuk membangun masjid, madrasah, sekolah, untuk pembangunan
jalan maupun jembatan, dan lainnya. Dalam memberikan sedekah jariyah ini yang
amalnya akan selalu dicatat dan
pahalanya akan diberikan tanpa putus ini hendaknya menghindari hal-hal
yang tidak akan diterima amal jariyah tersebut. Karena dengan menghindari
hal-hal tersebut akan menjadikan amal jariyah yang dilakukan mendapat
keridhoaan dari Allah SWT. Memberikan sedekah hendakmya dilakukan dengan niat
dan hati yang tulus dan ikhlas. Sehingga dengan niat dan hati yang tulus ini
mendapatkan balasan yang setimpal sesuai dengan apa yang dilakukan dalam amal
jariyah. Dalam memberikan sedekah jariyah ini hendaknya tidak disebut-sebutkan
karena akan berimplikasi kepada pahala yang akan didapatkan. Karena dengan
menyebut-nyebut kembali apa yang telah diberikan dari amalnya tersebut akan
mengurangi keihlasan serta akan menimbulkan penyakit hati yang dinamakan dengan
riya dan lain sebagainya.
Allah
SWT berfirman :
bÎ) (#rßö6è? ÏM»s%y¢Á9$# $£JÏèÏZsù }Ïd ( bÎ)ur $ydqàÿ÷è? $ydqè?÷sè?ur uä!#ts)àÿø9$# uqßgsù ×öyz öNà6©9 4 ãÏeÿs3ãur Nà6Ztã `ÏiB öNà6Ï?$t«Íhy 3 ª!$#ur $yJÎ/ tbqè=yJ÷ès? ×Î6yz ÇËÐÊÈ
Artinya : “Jika kamu Menampakkan sedekah(mu), Maka itu adalah baik
sekali. dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang
fakir, Maka Menyembunyikan itu lebih baik bagimu. dan Allah akan menghapuskan
dari kamu sebagian kesalahan-kesalahanmu; dan Allah mengetahui apa yang kamu
kerjakan.
Melakukan
sedekah jariyah hanya niat dan tulus kepada Allah SWT yang akan mendapat balasan pahala dari apa
yang dilakukan. Karena dengan niat dan tulus ini menghindari dari
ketidakterimaan amal yang dilakukan. Dengan terhindar dari perbuatan=perbuatan
yang dapat merusak amal yang diberikan akan membawa balasan yang setimpal dari
Allah SWT.
2.
Ilmu yang
bermanfaat
Bentuk
lain dari amal jariyah adalah dengan memiliki ilmu pengetahuan lalu ia
menyebarkannya kepada orang lain sehingga bermanfaat bagi siapa saja yang
mendapatkan ilmu pengetahuan tersebut. Dengan menyebarkan ilmu juga
berimplikasi kepada teratasinya masalah sosial yang ada di lingkungan
masyarakat sekitar. Sehingga dengan ilmu yang bermanfaat ini orang-orang yang
tidak memiliki ilmu pengetahuan akan mengetahui ilmu-ilmu pengetahuan yang
dibutuhkan dalam menjalani kehidupan. Ilmu-ilmu pengetahuan yang bermanfaat ini
beraneka ragam. Tentunya dalam hal ini yang didahulukan ialah ilmu-ilmu
pengetahuan agama. Karena dengan ilmu-ilmu pengetahuan agama ini pokok-pokok
dalam menjalani kehidupan terutama dalam beribadah kepada Allah SWT. Karena
dengan melakukan ibadah yang baik dan benar dapat menjalani kehidupan ini
dengan bahagia.
3.
Anak yang
sholeh
Salah
satu hal yang paling membahagiakan bagi orang tua adalah memiliki anak-anak
yang sholeh. Anak-anak yang sholeh akan selalu mendo’akan kedua orangtuanya
baik ketika orang tua masih hidup maupun sudah meninggal dunia. Anak-anak sholeh
tentunya hasil dari didikan. Tidak menjadi sholeh dengan sendirinya. Anak-anak
sholeh demikian lahir dari hasil
pendidikan lembaga-lembaga pendidikan yang mengutamakan pengetahuan dan akhlak.
Lembaga-lembaga pendidikan yang mengutamakan pengetahuan dan akhlak ini ada
pada lembaga-lembaga pendidikan Islam. Dari lembaga-lembaga pendidikan Islam
inilah yang akan melahirkan anak-anak sholeh yang didambakan oleh kedua
orangtuanya.
Dengan
demikian dapat diketahui bahwa hal-hal demikian yang termasuk ke dalam amal
jariyah. Amal jariyah merupakan bentuk amal yang berlipat ganda balasannya.
Tentunya dalam hal ini balasan yang tidak akan terputus sampai pada waktunya
yaitu balasan di dalam surga kelak nanti. Balasan yang berlipat ganda dari apa
yang dikerjakaan dengan hati tulus dan ikhlas hanya untuk mendapatkan keridhoan
Allah SWT untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat. Dengan amal jariyah ini
selain untuk meningkatkan keimanan dalam hati
sebagai hamba Allah SWT yang taat dan patuh atas perintah-perintahNya
juga mengatasi masalah-masalah sosial yang terjadi di dalam masyarakat sekitar.
Baik masyarakat yang dekat lingkungan maupun masyarakat yang berada di luar
lingkungan. Karena sesungguhnya implementasi keimanan terwujud pada apa yang
dilakukan untuk maslahat orang banyak. Adanya amal jariyah ini terbuka bagi setiap muslim untuk meningkatkan
iman dan ibadahnya dengan menafkahkan sebagian hartanya bagi orang-orang yang
memerlukannya. Sebagai muslim yang mendambakan tempat yang baik di dunia dan
akhirat ini terbukalah kesempatan bagi orang-orang yang mendambakan pahala
selalu mengoptimalkan melakukan amal di dalam kehidupannya. Hal-hal yang akan
menambahkan pahala tersebut dapat tercapai hanya dengan memaksimalkan
melakukan amal-amal jariyah tersebut. Memaksimalkan usaha melakukan amal-amal
tersebut adalah usaha yang dapat dilakukan pada saat ini. hanya dengan
memaksimalkan usaha melakukan amal-amal tersebut yang akan menambahkan pahala
terutama pahala yang bernilai amal jariyah. Selama Allah SWT memberikan umur
dan kesehatan selama itupula selalu memaksimalkan usaha untuk menggapai ridho
dan pahala Allah SWT.
Daftar
Pustaka :
1.
Mohammad Daud
Ali, Pendidikan Agama Islam, Raja Grafindo Persada, Jakarta Maret 2015
2.
Akmal Hawi, Dasar-dasar
Studi Islam, Raja Grafindo Persada, Jakarta April 2014
3.
Beni Kurniawan,
Manajemen Taubat,Pustaka Hidayah Bandung Juni 2012
4.
http://rumaysho.com/belajar-islam/amalan/3393-terputusnya-amalan-kecuali-tiga-perkara.html
5.
http://uripsantoso.wordpress
6.
http:/
dalamislam.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar